Langsung ke konten utama

Expert System

          Sistem informasi adalah kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban (O’Brien, 2004). Menurut O'Brien, tipe sistem informasi dapat dikelompokkan  menjadi dua bagian besar, yaitu Operational Support Sistem (OSS) dan Management Support Sistem (MSS). OSS sendiri terbagi lagi ke dalam tiga model, yaitu TPS (Transaction Processing Sistem), PCS (Process Control Sistem), ECS (Enterprise Collaboration Sistem). MSS juga terbagi dalam tiga model, yaitu MIS (Management Information Sistem), DSS (Decision Support  Sistem) dan EIS (Executive Information Sistem). 



Kali ini saya akan menyinggung sedikit apa itu Expert System, jenis-jenisnya, komponen-komponennya, kelebihan serta kekurangan, dan contoh-contohnya. Lalu apa itu sebenarnya Expert System?

Expert System merupakan suatu sistem yang menggunakan pengetahuan manusia dalam komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya dikerjakan oleh seorang pakar, misalnya : Dokter, Lawyer, Analist Keuangan, Tax Advisor. Sistem pakar dapat mendorong perhatian besar diantara ahli komputer dan spesialist informasi untuk mengembangkan sistem membantu manajer dan non manajer memecahkan masalah. Expert system terdiri dari 4 bagian yaitu:
    1. User Interface
    2. Knowledge Base
    3. Inference Engine
    4. Development Engine

JENIS-JENIS EXPERT SYSTEM
Interpretasi : Menghasilkan deskripsi situasi berdasarkan data sensor.
Prediksi : Memperkirakan akibat yang mungkin dari situasi yang diberikan.
Diagnosis : Menyimpulkan kesalahan sistem berdasarkan gejala.
Design : Menyusun objek-objek berdasarkan kendala.
Planning : Merencanakan tindakan.
Monitoring : Membandingkan hasil pengamatan dengan proses perencanaan.
Debugging : Menentukan penyelesaian dari kesalahan sistem.
Reparasi : Melaksanakan rencana perbaikan.
Instruction : Diagnosis, debugging dan reparasi kelakuan pelajar.
Control : Diagnosis, debugging dan reparasi kelakuan sistem.

KOMPONEN EXPERT SYSTEM
1. User Interface
User interface digunakan manajer untuk memasukkan instruksi dan informasi dari sistem.
Metode input yang digunakan oleh manajer yaitu:
  • Menu
  • Command
  • Natural Language
  • Output Expert System memakai 2 bentuk penjelasan (explanation) :
  • Explanation of Question
  • Explanation of Problem Solution
2. Knowledge Base
Knowledge base terdiri dari fakta yang menggambarkan problem domain dan juga teknik penyajian yang menggunakan fakta sesuai logika. Aturan(rules) merupakan rincian dalam situasi yang tidak berubah: Kondisi benar dan tidak benar, tindakan yang diambil bila kondisi benar.  

3. Interface Engine
Inference Engine merupakan bagian dari Expert System yang membentuk Reasoning dengan menggunakan isi dari knowledge base dalam urutan tertentu.
Dua metode yang digunakan dalam Expert System untuk mengamati Rules, yaitu:
    1. Penalaran ke depan (Forward) atau Forward Chaining.
    2. Penalaran ke Belakang (Revierse) atau Backward Chaining.
4. Development Engine
Development Engine membangun Rule Set dengan pendekatan :
     1. Bahasa Pemrograman (Programming Languange)
     2. Bagian Expert System (Expert System Shell)

Proses Pengembangan Sistem:
  • Permulaan proses pengembangan
  • Prototype pengembangan Expert system
  • Partisipasi User
  • Pemeliharaan Expert system

KELEBIHAN 
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :

    1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
    2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
    3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
    4. Meningkatkan output dan produktivitas.
    5. Meningkatkan kualitas.
    6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).
    7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
    8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
    9. Memiliki reliabilitas.
    10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
    11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.
    12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
    13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
    14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan



KEKURANGAN
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :

    1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya relatif mahal karena diperlukan banyak data.
    2. Perlu admin khusus yang selalu update informasi dalam bidang yang sesuai dengan sistem pakar.
    3. Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan perangkat lunak konvensional.
    4. Susah dikembangkan.
    5. Membutuhkan waktu yang lama.



CONTOH EXPERT SYSTEM

    1. Prospector : bidang biologi
    2. MYCIN : diagnosa penyakit  
    3. Dendral : mengidintifikasikan struktur molekul campuran kimia yang tidak dikenal 
    4. XCON & XSEL : konfigurasi sistem komputer besar